Bencana Alam
Bencana alam adalah suatu peristiwa alamyang mengakibatkan
dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit
(Agusyo, 2013). Beberapa bencana alam terjadi tidak secara
alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam
jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis
bencana alam yang diakibatkan dari luar angkasa
jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid
dan badai matahari. Jenis – jenis;
1. Bencana
alam meteorology. Bencana
alam meteorologi atau hidrometeorologi berhubungan dengan iklim. Bencana ini
umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus, walaupun ada daerah-daerah
yang menderita banjir musiman, kekeringan atau badai tropis (siklon, hurikan, taifun) dikenal terjadi pada daerah-daerah
tertentu. Bencana alam bersifat meteorologis seperti banjir dan kekeringan
merupakan bencana alam yang paling banyak terjadi di seluruh dunia. Beberapa di
antaranya hanya terjadi suatu wilayah dengan iklim tertentu.
Misalnya hurikan terjadi hanya di Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara. Kekhawatiran terbesar
pada abad moderen adalah bencana yang disebabkan oleh pemanasan global, 2. Bencana
alam geologi; Bencana alam geologi adalah bencana alam yang
terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus. Gempa bumi dan gunung meletus terjadi di hanya
sepanjang jalur-jalur pertemuan lempeng tektonik di darat atau lantai samudera. Contoh bencana alam geologi yang paling umum
adalah gempa bumi, tsunami dan gunung meletus. Gempa bumi terjadi karena gerakan lempeng
tektonik. Gempa bumi pada lantai samudera dapat memicu gelombang tsunami ke
pesisir-pesisir yang jauh. Gelombang yang disebabkan oleh peristiwa seismik
memuncak pada ketinggian kurang dari 1 meter di laut lepas namun bergerak
dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. Jadi saat mencapai perairan dangkal, tinggi
gelombang dapat melampaui 10 meter. Gunung meletus diawali oleh suatu periode aktivitas
vulkanis seperti hujan abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan batu-batuan (Bambang, 2012). Aliran lahar dapat
berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu yang disebabkan mencairnya salju di puncak gunung, atau dapat
disebabkan hujan lebat dan akumulasi material yang tidak stabil, 3. Wabah; Wabah atau
epidemi adalah penyakit menular yang menyebar melalui populasi
manusia di dalam ruang lingkup yang besar, misalnya antar negara atau seluruh
dunia Contoh wabah terburuk yang memakan korban jiwa jumlah besar adalah
pandemi flu,
cacar
dan tuberkulosis,
5.Bencana alam dari ruang angkasa; Bencana dari
ruang angkasa adalah datangnya berbagai benda langit seperti asteroid
atau gangguan badai matahari. Meskipun dampak
langsung asteroid yang berukuran kecil tidak berpengaruh besar, asteroid kecil
tersebut berjumlah sangat banyak sehingga berkemungkinan besar untuk menabrak bumi. Bencana ruang
angkasa seperti asteroid dapat menjadi ancaman bagi negara-negara dengan penduduk
yang banyak seperti Cina,
India,
Amerika
Serikat, Jepang,
dan Asia Tenggara (Ayunda & Siska, 2011).
Bencana
alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial dan lingkungan.
Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial, dampak dalam bidang
sosial mencakup kematian, luka-luka,
sakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunitas, sementara kerusakan
lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan yang
melindungi daratan. Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan dampak
paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir, telah menyebabkan
lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban gunung
meletus (Marina, 2012). Dalam hitungan
detik dan menit, jumlah besar luka-luka
yang sebagian besar tidak menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan medis
segera dari fasilitas kesehatan yang seringkali tidak siap, rusak, runtuh
karena gempa. Bencana seperti tanah longsor pun dapat memakan korban
yang signifikan pada komunitas manusia karena mencakup suatu wilayah tanpa ada
peringatan terlebih dahulu dan dapat dipicu oleh bencana alam lain terutama gempa bumi, letusan gunung berapi, dan hujan lebat
atau topan. Manusia
dianggap tidak berdaya pada bencana alam, bahkan sejak awal peradabannya. Ketidakberdayaan
manusia, akibat kurang baiknya manajemen darurat
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan, struktural dan
korban jiwa (Geovannya, 20012). Kerugian yang
dihasilkan tergantung pada kemampuan manusia untuk mencegah dan menghindari
bencana serta daya tahannya. (Bankoff, 2003): "bencana
muncul bila bertemu dengan ketidakberdayaan". Artinya
adalah aktivitas alam yang berbahaya dapat berubah menjadi bencana alam apabila
manusia tidak memiliki daya tahan yang kuat.
Penanggulangan bencana alam
atau mitigasi adalah upaya berkelanjutan untuk mengurangi dampak bencana
terhadap manusia dan harta benda (Prasetyono & Wati, 2009). Lebih sedikit orang
dan komunitas yang akan terkena dampak bencana alam dengan menggerakan program
ini. Perbedaan tingkat bencana yang dapat merusak dapat diatasi dengan
menggerakan program mitigasi yang berbeda-beda sesuai den gan sifat masing-masing bencana alam. Persiapan
menghadapi bencana alam termasuk semua aktifitas yang
dilakukan sebelum terdeteksinya tanda-tanda bencana agar bisa memfasilitasi
pemakaian sumber daya alam yang
tersedia, meminta bantuan dan serta rencana rehabilitasi dalam cara dan
kemungkinan yang paling baik (Abdul, 2007). Kesiapan menghadapi
bencana alam dimulai dari level komunitas lokal. Jika sumber daya lokal kurang
mencukupi, maka daerah tersebut dapat meminta bantuan ke tingkat nasional dan
internasional. Pada wilayah-wilayah yang memiliki tingkat bahaya tinggi
("hazard"), memiliki kerentanan/kerawanan
("vulnerability'"), bencana alam tidak memberi dampak yang luas jika masyarakat setempat memiliki ketahanan terhadap bencana ("disaster
resilience"). Konsep
ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah dan menangani
tantangan-tantangan serius dari bencana alam (Walance & Daza, 2011). Sistem ini memperkuat daerah rawan bencana
yang memiliki jumlah penduduk yang besar (Sugiyatno, 2010).
Citations
Biblography
babyliss pro nano titanium curling iron | Titanium Art
BalasHapusУкащиесай 벳 매니아 · дехотеламет вый вабил огары titanium bolt огалай. cobalt vs titanium drill bits дехотеламет вый вабил огары савляцей пертена и пловарнии 2020 ford ecosport titanium вы. Енский. Е. keith titanium